Minggu, 30 Juni 2019

Liku Hidup

Terngiang di hari yang sebelumnya
Jauh di hari sebelumnya
Yang masih mengukur ke atas
Namun tak mungkin kembali ke bawah
Tak mungkin?
Aku bagaikan hanya secuil debu
Yang akan terus berharap dari atas ketidakmungkinan
Antara keikhlasan dan keyakinan
Kadang bertitik tolak melawan arah
Mudah, namun tidak sebegitu mudah
Karna ada jalan terjal berdarah
Bukti agar terus semangat jalani hidup penuh berkah.

-Fitri Nurkholisah-
Sutamaja, 30 Juni 2019

Rabu, 10 Oktober 2018

Aku yang belum bisa

Bukan karena kamu, tapi aku yang belum bisa menerimamu. Kebaikanmu, kasih dan sayangmu yang tulus,  mengapa aku tak mampu menoreh itu. Sedemikian lamanya masih saja aku tak mampu menaruh hati sepenuhnya. Mencoba bertahan namun aku tak bisa berkata jujur. Bahkan jujur pada diri aku sendiri aku masih belum bisa. Rasa bebas tanpa terikat oleh suatu hubungan terkadang aku menginginkannya. Tapi aku sadar, akan ada hati yang akan tersakiti. Di sisi lain, aku merasa, apa dengan ketidakjujuran ini akan indah pada waktunya. Aku ingin mengalir apa adanya tanpa ada sesuatu yang tidak selaras antara hati, rasa, dan pikiran aku. Aku ingin merasa benar-benar mencintai seseorang karena aku pun mencintai. Mungkin sampai saat ini aku belum bisa mencintaimu. Yang ntah sampai kapan aku akan bisa hal itu. 

Selasa, 21 Agustus 2018

-Rabu 22 Agustus 2018-

Mengungkapkan pada orang lain pun aku tak mampu, mungkin agak sulit rasanya. Hanya aku dan Dia yang tau. Rasa sepi, gundah, lelah dengan keadaan ini, kesal, dan hingga merasa bahwa diri tak lagi punya seseorang yang peduli pada dirinya lagi, sampai merasa bahwa di dunia ini terlalu individualis. Bahkan keluarga, serasa sudah tidak peduli lagi. Merasa bahwa tidak ada lagi kasih dan sayang kedua orang tua. Mereka sibuk dengan kesibukan mereka. Hari-hari yang selama beberapa tahun hingga sekarang ini sampai aku bosan, ingin rasanya enyah saja. Sepi yang membalut raga, meskipun sesaat keramaian mengiringi. Jika dingin mampu membahasakan rumah ini, mungkin sudah tingkat meningkat setinggi mungkin. Bahkan hari ini, ketika aku mengingat janji yang pernah di buat. Idhul Adha, di hari raya ini, aku hampir saja terlupa akan janji itu. Karena sering kalinya janji itu di ingkar. Aku terus menunggu, meski tak ada jawaban. Kepulangan sosok ayah rasanya sudah sangat mustahil bagiku, entah mengapa.  Harapan itu mungkin saat ini pupus, bagai daun yang sudah kering.

Minggu, 05 Agustus 2018

Indah terasa

Sekeliling merekah sempurna Melambai tangan nan senyum merona Lebih terasa keluarga yang bermakna Dalam pertemuan singkat yang terencana Bukan inginku melangkah pergi secepat ini Mengangkat kaki tuk beranjak dalam ruangan penuh warna warni Sifat, sikap, dan canda tawa yang membumbuni Terasa dalam gedong harmoni ini. -KKN 23 Karangreja- 😍😍😘

Selasa, 01 Oktober 2013

sederhana


Add caption

sederhana


Add caption